Apa penyebab terjadinya tsunami? Mungkin, kebanyakan dari kita akan menjawabnya gempa bumi sebagai penyebab tsunami. Jawaban ini tidak salah, namun belum lengkap. Penting diketahui bahwa tsunami terjadi tidak melulu disebabkan oleh gempa bumi. Ada aktivitas bumi lainnya selain gempa bumi yang berpotensi menimbulkan tsunami. Berikut ini adalah lima hal yang bisa menyebabkan terjadinya tsunami.
Penyebab Tsunami
Tsunami Akibat Gempa Bumi
Kepulauan Indonesia merupakan wilayah rawan bencana geologi, khususnya gempa bumi dan tsunami karena merupakan tempat pertemuan empat lempeng dunia, yaitu lempeng eurasia, lempeng Indo Australia, lempeng samudera pasifik, dan lempeng Filipina. Interaksi yang terjadi di antara keempat lempeng dunia terbagi menjadi tiga tipe, yaitu:
- Tipe pergerakan lempeng yang pertama adalah lempeng bergerak saling menjauh membentuk rekahan. Pergerakan lempeng ini adalah dampak dari gerakan berlawanan secara berputar dari bebatuan panas di dalam bumi. Lempeng yang bergerak berlawanan ini menciptakan daratan baru di dasar laut.
- Tipe pergerakan lempeng yang kedua adalah pertemuan batas dua lempeng yang bergerak saling mendekati dan bertumbukan sehingga menciptakan zona subduksi, lempeng yang bertemu di dasar laut ini diakibatkan oleh dorongan lempeng yang bergerak berlawanan arah. Bebatuan yang semula berada di dasar laut menghujam ke dalam bumi dan membawa kandungan karbon. Ketika meleleh, bebatuan tersebut mendorong karbondioksida berserta lava ke permukaan bumi. Semuanya dilepaskan ketika terjadi letusan gunung api.
- Tipe pergerakan lempeng yang ketiga adalah sebuah lempeng menabrak secara menyerong lempeng yang berbeda sehingga tercipta dua komponen gaya. Ini adalah awal mula terciptanya retakan memanjang sejajar batas lempeng yang kemudian dikenal sebagai sesar. Sesar terdapat di dasar laut ataupun di daratan.
Ketika terjadi di dasar laut, pertemuan kedua lempeng yang menghujam dapat menyebabkan gempa tektonik. Gempa tersebut memicu terjadinya gelombang pasang yang dahsyat. Lempeng samudera yang bergerak menghujam terus bergerak mendesak lempeng benua di atasnya, hingga suatu saat bebatuan tersebut tak kuat menahan daya yang sangat tinggi dan pecah. Kondisi ini menimbulkan pergeseran tiba-tiba, amukan gempa bumi disertai pergeseran bebatuan di bawah pulau dan dasar laut.
Bacaan Terkait: Apa itu Tsunami? Begini Proses Terjadinya
Tsunami berpotensi terjadi jika gempa bumi berkekuatan di atas 6,3 SR dan berpusat dikedalaman kurang dari 40 km. Karena deformasi yang diakibatkan gempa bumi, air laut terdorong ke atas membentuk gelombang besar berkecapatan tinggi. Di bibir pantai, air laut surut tiba-tiba disertai bau asing yang sangat menyengat, tinggi gelombang akan semakin tinggi ketika mendekati pantai. Sebagian besar sendi kehidupan di wilayah pesisir pantai akan hancur terkena sapuan tsunami. Tsunami Aceh adalah contoh dari tsunami dahsyat yang disebabkan oleh aktvitas gempa bumi yang menyebabkan ratusan ribu korban jiwa.
Tsunami Akibat Gunung Berapi
Gunung berapi dapat menjadi penyebab terjadinya tsunami jika meletus secara dahsyat, baik itu di atas maupun di bawah laut. Contoh yang paling bagus untuk menggambarkan tsunami jenis ini adalah tsunami besar yang pernah terjadi pada tahun 1883 akibat letusan gunung Krakatau. Gunung Krakatau merupakan gunung berapi yang berada di selat Sunda, tepatnya di antara pulau Sumatera dan Jawa. Pada tanggal 26 Agustus 1883, gunung api ini meletus dan berdampak besar bagi dunia. Daya ledak krakatau diperkirakan 30.000 kali lipat bom atom yang meledak di Hiroshima dan Nagasaki. Gema ledakannya membahana terdengar hingga pesisir pantai Australia dan Afrika. Akibat letusan ini sekitar 36.000 ribu jiwa meninggal dunia oleh awan panas dan tsunami setinggi 30 meter.
Tsunami Akibat Longsoran
Tsunami dapat juga terjadi diakibatkan oleh longsoran dari atas maupun bawah permukaan laut. Tsunami jenis ini baru saja terjadi pada tanggal 22 Desember 2018 lalu di selat Sunda yang menewaskan ratusan orang termasuk para personil Band Seventeen. Tsunami ini dipicu oleh dampak longsoran material gunung anak Krakatau. Gunung api anak Krakatau yang terletak di selat Sunda adalah gunung api strato tipe A dan merupakan gunung api muda yang kini masih aktif. Aktivitas erupsi anak gunung Krakatau pada 22 Desember kemarin, kemudian memicu longsor bawah laut hingga menyebabkan tsunami yang melanda Banten dan Lampung.
Tsunami Akibat Meteor
Penyebab tsunami selanjutnya adalah akibat hantaman meteor dari luar bumi. Meteor adalah bebatuan luar angkasa yang kadang masuk ke permukaan bumi akibat tidak terbakar habis di atmosfer. Untuk menciptakan tsunami, meteor harus berukuran besar dan jatuh ke laut. Di dunia modern, belum pernah tercatat dalam sejarah bahwa tsunami ini pernah terjadi. Namun, para ilmuwan meyakini peristiwa ini pernah terjadi jutaan tahun yang lalu saat meteor jatuh menghantam bumi menghasilkan tsunami dahsyat yang memusnahkan Dinosaurus.
Tsunami Akibat Aktivitas Manusia
Ternyata, aktivitas manusia juga bisa menjadi penyebab terjadinya tsunami. Aktivitas apakah itu? Yah, misalnya aktivitas uji coba bom nuklir di laut. Bom yang memiliki daya ledak luar biasa ini, dapat menyebabkan tsunami jika diledakkan di laut. Energi dan daya kejut dahsyat dari bom nuklir dapat memindahkan massa air dalam jumlah besar kemudian memicu terjadinya tsunami.
Demikianlah penjelasan tentang 5+ Penyebab Terjadinya Tsunami, semoga bermanfaat.